Minggu, 01 Maret 2015

Anak Awan (2nd)

Aku rindu awanku
Lama tak bersua dengan gumpalan ajaib membuatku kaku
Terkekang dengan amarahku
Terpasung dengan sedihku

Aku rindu gumpalan ajaibku
Tak sanggup lagi aku menahan kantung-kantung air mataku
Tak kuat lagi aku menyembunyikan peluhku
Aku butuh awanku

Aku ingin awanku kembali
Selayaknya seorang anak merindukan dekapan sang bunda
Merangkul setiap persegi dari kulitku
Mengusap setiap gundah dari hatiku

Aku ingin bertemu awanku
Mencurahkan semua yang tertahan
Gusar dan amarahku kuserahkan padanya
Biarkan awanku bersenandung sesuai inginnya

Anak awan merindu akan yang dikagumi
Stratus menyeruak bersama mentari
Bersiul merdu mendampingi burung gereja
Disusul cumulus yang penuh gairah
Bertatap muka dengan nimbus pun aku sudah senang
Berbagi pedih dan sendu
Berkolaborasi menghasilkan hujan
Ketika rintik lembut membasuh kepalaku, aku tahu kau sudah di sana
Menunggu jawaban atas masalah yang kau pendam
Menanti hal baru yang mampu membuatmu menampilkan barisan gigi gigi indahmu

Tak ada yang pernah tahu apa yang awan bicarakan
Seperti rahasia antara dua dimensi
Dua hati
Dua pasang mata

Awanku tahu segala rintih tanah di bawahnya
Awanku mengerti segala risau dedaunan di bawahnya
Awanku juga tahu segala riuh air di bawahnya
Awanku tahu aku membutuhkannya