Kering tak kunjung habis
Menyelimuti setiap titik pelupuk mataku
Membuat perih setiap berkedip
Juga rindu yang semakin menyeruak
Mencakar-cakar dan berteriak ingin keluar
Kering semakin menjadi
Membawa terik yang mengeringkan hatiku
Asa yang dulu basah kini kerontang bersama gelora
Tertidur dengan jutaan mimpi basi
Semakin kering semakin gundah
Semakin sirna alasanku untuk tetap membuka telinga
Mencoba mendengar celetuk tawa pun aku tak sanggup
Apalagi harus mendengar deru air matamu yang semakin menggebu
Kering membuatku tak berarti
Aku tak bisa dan tak sanggup melawan kering lagi
Tanpa sayap perengkuh setiap tulangku yang hampir rapuh berkeping
Seakan habis masaku untuk terbang menebar bunga cinta untuk setiap jiwa
Aku butuh tetesan suci dari awan-Mu yang agung
Aku butuh cipratan gairah yang baru yang mampu menambal setiap lukaku
Memupuk kembali tanah cita-citaku
Sehingga merekah menjadi harapan baru untuk menuai cinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar