Sabtu, 16 Juli 2016

Bulan di Pelupuk Mata

Berbicara dengan cahaya rembulan seperti biasa, menghangatkan.
Ditemani suara jangkrik mengiringi tidur setiap mata kelelahan.
Degup jantung dan denyut nadi terarah bersama.
Kerlip kejora memluk lembut setiap irama.

Kamu dan jutaan jiwa penuh gairah.
Aku dan pikiranu sendiri mencoba tergugah.
Kamu dan jutaan semangat sepanas api.
Aku dan rasa takut yang tak kunjung menepi.

Ada bulan di pelupuk mata.
Sekedip ada sekedip sirna.
Ada aku dan anganku.
Sekejap sambang sekejap hilang.

Surabaya, 19 April 2016.


Berbicara tentang angan dan impia memang tak pernah berujung. Dalamnya hati dan panjangnya pikiran siapa yang tahu. Tidak juga diriku. Understanding what's intangible is difficult, that's what happened when you can't even draw yourself inside your mind.

Terlalu rumit untuk dicerna.

Thousands of new dreams just come in every second in every event of our lives. Keep begging us to enter to our mind. Tapi, apakah salah jika bermimpi? Is it categorized as a sin?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar